KAUR, BENGKULU (GemaNegeri.com) – Nelayan kecamatan Nasal keluhkan harga benur terhitung sejak lebaran hingga sekarang, koperasi BBL (Benih Bening Lobster) kaur membeli dengan harga Rp. 4000 Rupiah kepada nelayan.
Hal ini jauh dari ketentuan harga yang ditetapkan oleh kementerian kelautan dan perikanan direktorat jenderal perikanan budidaya balai perikanan budidaya air payau nomor B826/BPBAPS/TU210/IV/2025 tentang pemberitahuan kemampuan pembelian BBL ke BLU.
Harga maksimal yang dapat diambil oleh BLU kepada koperasi Rp. 8700 untuk BBL bening dan BBL kuning dan penambahan pelayanan BLU Rp. 4000 total harga pembelian ke BLU Rp 12,700 per ekor kepada 72 koperasi yang ada di Kabupaten Kaur.
Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Kaur, Robi Antoni saat dikonfirmasi melalu WhatsApp mengatakan bahwa BLU belum buka sepekan lebaran.
“Terhitung tanggal 7 setelah lebaran belum ada BLU buka, berarti ada jual beli ilegal, laporkan saja kalau ada transaksi ilegal di lapangan terkait keluhan nelayan sekarang,” jelas Robi Antoni, Senin (14/04/2025).
Sementara itu Nelayan Merpas Nasal, Johan Sapri mengatakan, “sejak pasca lebaran bulan ini para pengumpul BBL harga beli ke nelayan hanya Rp. 3000, beberapa hari ini baru membeli harga Rp. 4000 per ekor kepada nelayan anggota koperasi, sementara di luar koperasi harga beli Rp. 8000. Di Merpas saat ini benur yang datang dari Selatan Krui, kami sangat kecewa dan mengeluh dengan kondisi saat ini setiap hari terpaksa perahu menyandar di pantai dikarenakan tidak tertutup biaya untuk mencari Benur,” ungkap Johan dengan nada kesal.
Nelayan Kecamatan Nasal kerap mengeluhkan harga yang terjadi di lapangan, kerap tidak sama dan cenderung perbedaan yang sangat jauh di antara sesama pengumpul benur. Nelayan butuh pengawasan oleh pihak pihak terkait ulah oknum saat ini.*(Kif)
