TEBO (GemaNegeri.com) – Duka mendalam kembali menyelimuti warga Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Dua remaja, Rozi (16) dan Haikal (15), dilaporkan tenggelam di Sungai Batanghari pada Senin sore, 17 Juni 2025, pukul 17.02 WIB. Kedua korban yang baru saja lulus dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) ini merupakan warga Desa Teluk Singkawang.

Kehadiran sejumlah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Baznas Tebo dalam pencarian korban justru menuai kritik tajam dari masyarakat setempat. Warga menilai upaya penanganan bencana yang dilakukan sangat minim, terutama dari segi fasilitas maupun personel.
“Yang datang hanya empat orang petugas BPBD dengan satu perahu karet mini. Dari Baznas pun tidak ada kepastian jumlah personel. Tenda, lampu, senter, oksigen—semuanya tidak tersedia,” keluh Syahrial, keluarga salah satu korban, dengan nada sedih dan kecewa.
Menurut penuturan warga, petugas BPBD dan Baznas hanya menetap di rumah Kepala Desa Teluk Singkawang menunggu siang, tanpa melakukan pencarian aktif pada malam pertama kejadian. Warga akhirnya mengambil inisiatif sendiri melakukan patroli dan pencarian menggunakan alat seadanya.
Bang Roni, Sekretaris Dinas BPBD Kabupaten Tebo, saat dikonfirmasi menyatakan bahwa BPBD hanya memiliki dua unit perahu karet. “Satu perahu sedang dalam kondisi bocor di kantor, dan satu lagi sudah diterjunkan ke lokasi,” ujarnya. Sementara itu, pihak Baznas mengaku tidak bisa mengoperasikan peralatan pencarian pada malam hari karena mengikuti prosedur dari kementerian.
Minimnya kehadiran relawan, regu SAR, dan perlengkapan darurat seperti senter, tenda, lampu penerangan, serta alat bantu pernapasan menjadi sorotan utama warga. Satu-satunya perahu karet yang ada pun hanya bersandar di tebing lokasi, tidak difungsikan optimal.
Pada Selasa, 18 Juni 2025, korban pertama, Rozi (16), akhirnya ditemukan oleh warga menggunakan peralatan tradisional. Selang malamnya, sekitar pukul 22.02 WIB, jasad Haikal (15) juga ditemukan dan dimakamkan bersama Rozi di TPU Desa Teluk Singkawang.
Warga Sumay, khususnya masyarakat Tebo, berduka mendalam atas kepergian kedua remaja tersebut. Doa dan ungkapan belasungkawa terus mengalir dari berbagai pihak. “Kami ikhlas, semoga Rozi dan Haikal husnul khatimah, dan Allah SWT menerima mereka di sisi-Nya,” ucap seorang warga dalam suasana haru.

Kejadian ini menjadi tamparan keras bagi pemerintah daerah dan lembaga terkait untuk mengevaluasi kesiapan serta kehadiran nyata dalam penanganan bencana di wilayah-wilayah rawan seperti Kecamatan Sumay.*(Adenny)